News

Cacar Monyet Merajalela, PB IDI: Kita Bisa Belajar dari Pengalaman COVID-19

Ketua Umum (Ketum) PB IDI Adib Kumaidi mendorong masyarakat untuk mulai meningkatkan kesadaran terhadap penyebaran cacar monyet atau monkeypox yang hingga Minggu (5/11/2023) di Jakarta saja sudah ada total 28 kasus.

Berkaca dari cepatnya penyebaran kasus di kalangan kelompok berisiko terutama LSL (Laki-laki seks dengan laki-laki), Adib Kumaidi mengatakan bahwa pandemi COVID-19 dapat menjadi pembelajaran bagi Indonesia.

“Saya hanya ingin memberikan sebuah highlight bahwa kemunculan penyakit cacar monyet yang tidak terduga dan penyebaran kasusnya secara geografis menunjukkan bahwa virus cacar monyet mungkin telah beredar (transmisi lokal). Bahwa tingkat yang dapat dideteksi oleh sistem pengawasan,” ucap Adib dalam pertemuan secara daring, Jakarta, Rabu (08/11/2023).

Dia menambahkan, pengalaman dari pandemi COVID-19 bisa menjadi pelajaran jika situasi cacar monyet semakin tidak terkedali. 

“Jadi pada dasarnya pengalaman dari COVID-19 sebenarnya memberikan pembelajaran bagi kita untuk meningkatkan surveillance epidemiologi,” sambungnya.

Upaya surveilans dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium pemeriksa.

“Bagaimana di tingkat pertama di pelayanan primer, baik itu di puskesmas, baik itu di dokter praktek mandiri maupun di dokter-dokter spesialis yang di bawah, bisa kemudian segera memberikan sebuah pelaporan jika kemudian mendeteksi atau mendapatkan data yang berkaitan dengan monkeypox ini,” papar Adib Kumaidi.

PB IDI menurut Adib, juga telah membuat Satuan Tugas (Satgas) mpox. Satgas itu pun telah memberikan beberapa rekomendasi mengenai Penanganan kasus Mpox

“Juga kemudian melakukan deteksi dini sekaligus juga mendukung program daripada pemerintah untuk memberikan satu upaya pencegahan dan juga sekaligus penanggulangan dari monkeypox ini kemudian melalui laporan temuan kasus dari para dokter di lapangan,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button