Hangout

Dekan FKUI Minta BPOM Konfirmasi Kandungan Etilen Oksida dalam Mi Instan

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, mengatakan bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) perlu mengkonfirmasi kandungan etilen oksida yang terdapat dalam mi instan. Menurutnya, hal ini merupakan tanggung jawab BPOM.

Mie instan sendiri, lanjut Prof. Ari, merupakan makanan yang sifatnya emergency, yang dapat menjadi alternatif ketika kita tidak memungkinkan untuk memasak sendiri. Untuk meningkatkan kualitas gizi, ia menyarankan masyarakat untuk menambahkan telur, bakso, atau berbagai sayuran ke dalam mi instan.

Namun, ia juga menekankan bahwa apabila masyarakat dalam kondisi yang memungkinkan untuk masak sendiri dengan bahan-bahan segar, tidak perlu mengkonsumsi mi instan. “Sesuai dengan kebutuhan dan kita juga harus mengetahui komponen gizi yang ada di makanan tersebut,” tegasnya saat dihubungi inilah.com, Kamis (27/4/2023).

Ia menambahkan bahwa perlu cermat dalam mengkonsumsi mi instan dan memperhatikan kebutuhan dan komponen gizi yang ada di dalamnya.

“Jadi sekali lagi, sesuai dengan kebutuhan dan kita juga harus mengetahui komponen gizi yang ada di makanan tersebut,”katanya.

Etilen oksida merupakan bahan kimia yang digunakan dalam proses sterilisasi pada industri makanan dan farmasi. Namun, eksposur berlebihan terhadap etilen oksida dapat menyebabkan risiko kesehatan, seperti iritasi pada kulit, mata, dan saluran pernapasan, serta gangguan sistem saraf.

Masyarakat diharapkan untuk selalu memperhatikan informasi kandungan makanan yang dikonsumsi dan mengikuti anjuran dari pihak berwenang seperti BPOM dalam mengkonsumsi produk makanan. Selalu pastikan bahwa produk yang kita konsumsi telah melalui proses pengawasan dan memiliki izin edar yang sah.

Sebelumnya berdasarkan hasil pengujian, kandungan etilen oksida terdeteksi baik pada mi maupun bumbu dari produk Malaysia. Untuk produk mi Indonesia, etilen oksida hanya ditemukan di paket bumbu. Laporan dari Taiwan News melaporkan mie instan dari Indonesia disebut mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button