News

Duet Anies-Muhaimin Aliansi Strategis untuk Agenda Perubahan

Juru bicara bakal calon presiden Anies Baswedan, Sulfikar Amir menegaskan duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) merupakan aliansi strategis untuk mewujudkan agenda perubahan.

“Bertemunya Anies Baswedan yang berlatar belakang akademisi dengan Muhaimin Iskandar yang berlatar belakang aktivis adalah aliansi strategis yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan agenda perubahan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan,” ujar Sulfikar dalam keterangan tertulis dikutip di Jakarta, Jumat (7/9/2023).

Sulfikar menjelaskan, pasangan Anies-Cak Imin (AMIN) dapat terbentuk sebagai hasil dari cairnya politik Indonesia. Hal ini, menurutnya, sangat positif karena memungkinkan berbagai bentuk pemikiran, ideologi, dan kelompok sosial untuk berkolaborasi dalam kompetisi elektoral sebagai fondasi sistem demokrasi di Indonesia.

Baca Juga:

Berpasangan dengan Cak Imin, Dukungan ke Anies Semakin Bertambah

Ia menambahkan, ada tiga kekuatan dari aliansi strategis antara Anies dan Cak Imin atau Gus Imin.

“Pertama, pasangan AMIN akan mengoperasikan fungsi sosiologis dalam membangun koneksi antara kelompok masyarakat urban dan masyarakat sub-urban dan pedesaan dalam mendorong perubahan yang lebih mengakar dan menyebar ke seluruh pelosok negeri,” ujarnya.

Kedua, lanjut Sulfikar, pasangan AMIN akan mampu menghilangkan sekat-sekat khususnya antara kelompok muslim moderen dan muslim tradisional yang selama ini dianggap berseberangan.

Baca Juga:

Pertemuan Bersama Anies dan JK, Budiman Sudjatmiko Ungkap Kronologinya

“Dengan komitmen terhadap keberagaman dan keadilan, pasangan AMIN akan memiliki legitimasi untuk menghilangkan sekat antar kelompok agama dan entik yang selama ini dijadikan instrumen polarisasi,” tegasnya.

Ketiga, tambahnya, pasangan AMIN membuka ruang-ruang dialog dalam mesinerjikan gagasan dari berbagai pendekatan. Anies Baswedan yang memiliki pengalaman teknokratis akan membawa gagasan yang berbasis sains dan data, sementara Muhaimin Iskandar yang memiliki pengalaman sebagai politisi partai akan membawa gagasan yang berbasis pada narasi kerakyatan.

“Kedua pendekatan ini akan bersenyawa dan menghasilkan agenda perubahan yang bertujuan menghadirkan janji proklamasi yang selama ini belum terpenuhi, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkap Sulfikar.

Baca Juga:

Perhimpunan Aktivis ’98: Duet Anies-Cak Imin Simbol Pemersatu Bangsa

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button