News

Eksistensi Parpol Tergantung Kader, Performa “Memble” Jangan Mimpi Bertahan di Senayan

Keberhasilan partai politik (parpol) bergantung pada kualitas kadernya. Apabila memble jangan mimpi tembus ke Senayan. Begitu pula sebaliknya, kualitas kader yang buruk baik pada tingkat pusat hingga kabupaten/kota, bisa membuat parpol gagal mempertahankan kursi di parlemen pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengakui elektabilitas parpol bisa meningkat maupun turun tergantung dari variabelnya. Namun kualitas kader menjadi faktor penentu eksistensi parpol tersebut, terkhusus parpol baru yang harus meyakinkan masyarakat dengan menghadirkan caleg merebut suara, dan belum memiliki akar rumput atau basis massa.

“Itu tentu saja akan meningkatkan elektabilitas partai politik,” kata Pangi, di Jakarta, Jumat (4/11/2022).

Kualitas kader, lanjut Pangi, teruji dari daya kritis dan kemampuan menyerap aspirasi masyarakat sekaligus menyajikan solusinya. “Kemudian, kemampuan mereka untuk mengatasi masalah masalah yang dihadapi sehari-hari oleh masyarakat,” ujarnya.

Dia mengingatkan pula, parpol membutuhkan program kerja dan langkah-langkah solutif, menjawab kebutuhan masyarakat. Pangi meyakini turunnya elektabilitas sejumlah parpol di parlemen disebabkan oleh faktor-faktor tersebut. Artinya dibutuhkan langkah perbaikan dan introspeksi untuk meraih angka keterpilihan yang mencukupi.

Sejumlah lembaga survei memprediksi tiga parpol di Senayan bakal tersisih atau gagal menembus 4 persen ambang batas parlemen. Ketiga parpol tersebut yakni NasDem, PPP dan PAN. Penurunan suara disebabkan oleh beberapa alasan, salah satunya perpindahan dukungan dari satu parpol ke parpol yang lain.

Sementara KPU telah menetapkan 18 papol telah  memenuhi syarat dan lolos verifikasi administrasi untuk berkontestasi pada pileg. Tak sedikit diantaranya merupakan parpol non-parlemen dan parpol baru seperti Partai Gelora, Partai Ummat, Partai Buruh dan PKN.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button