Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo-Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Mahfud MD, Arsjad Rasjid enggan berkomentar banyak mengenai Anwar Usman yang menolak mundur dari Mahkamah Konstitusi (MK) meski terbukti bersalah melanggarkode etik menyangkut syarat batas usia minimal calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres). Menurut dia, Anwar memang memiliki hak untuk tak mundur dari MK, tetapi rakyat sudah memiliki penilaian sendiri.
“Jadi kami serahkan pada rakyat karena rakyat tidak buta, dan rakyat juga selalu bisa mendengar, dan rakyat Indonesia juga tidak bisa dibodohi,” kata Arsjad dalam konferensi pers di Gedung High End, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
Dia menegaskan, hal itu menjadi salah satu bentuk proses demokrasi. Mengingat, masyarakat turut menilai atas keputusan tersebut.
“Rakyat mengerti, rakyat melihat dan rakyat mendengar,” ujar Arsjad menegaskan.
Diketahui, mantan Ketua MK Anwar Usman menegaskan tidak akan mundur dari profesinya sebagai hakim dengan alasan menegakkan keadilan di Indonesia. Meski, Anwar telah dicopot sebagai ketua MK oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Kontitusi (MKMK) karena terbukti melakukan pelanggaran kode etik berat.
“Saya tidak pernah berkecil hati dan pantang mundur, dalam menegakkan hukum dan keadilan di negara tercinta,” kata Anwar saat jumpa pers di Gedung MK I, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu hari ini.
Anwar mengaku sudah berkarier sebagai hakim hampir 40 tahun. Ia tak gentar jalan hidupnya berusaha dihancurkan sejumlah pihak terkait polemik putusan nomor 90/PUU-XXI/2023 menyangkut syarat batas usia minimal capres-cawapres.
“Saat ini, harkat, derajat, martabat saya sebagai hakim karier selama hampir 40 tahun, dilumatkan oleh fitnah yang keji,” kata dia memaparkan.
Adik ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu hanya berpasrah kepada Allah SWT.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)