News

Israel Tahan 142 Perempuan Palestina, Termasuk Bayi dan Lansia


Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan bersama dengan Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) menyatakan bahwa sebanyak 142 perempuan, termasuk bayi yang sedang menyusui dan orang lanjut usia (lansia), saat ini berada di penjara-penjara Israel setelah mereka ditangkap oleh pasukan Zionis selama serangan darat di Jalur Gaza.

Kantor berita WAFA melaporkan, para tahanan itu ditahan di beberapa penjara Israel, termasuk Penjara Hasharon dan Damon. Organisasi tahanan Palestina sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang menyatakan pendudukan Israel melakukan kejahatan yang mengerikan terhadap para tahanan Gaza. Israel menolak untuk mengungkapkan nasib mereka, termasuk jumlah tahanan, tempat penahanan, dan status kesehatan.

Organisasi tahanan Palestina menekankan bahwa kesaksian yang mengejutkan dan mengerikan dari warga Gaza yang baru-baru ini ditahan oleh pasukan Israel meningkatkan ketakutan yang tinggi atas nasib mereka. Mereka juga memperingatkan, tidak menutup kemungkinan Israel akan melakukan eksekusi lapangan terhadap tahanan dari Gaza.

Administrasi Penjara Israel mengumumkan, pada akhir November lalu, sebanyak 260 tahanan dari Gaza, yang diklasifikasikan oleh Israel sebagai pejuang yang melanggar hukum, ditahan di penjara-penjara tersebut.

Perempuan Palestina yang ditahan oleh Israel dipukuli dan dianiaya oleh penjaga. Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan menyoroti penderitaan Zainab Abu Sajdiyah yang ditahan setelah pasukan pendudukan menggerebek rumah keluarganya di kamp pengungsi Dheisheh dekat Betlehem di wilayah selatan Tepi Barat pada 27 November 2023 sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Tidak ada rincian yang diberikan tentang penangkapan perempuan 50 tahun itu.

Zainab mengatakan, dia diikat dan ditutup matanya, lalu dipaksa berjalan menuju jip militer, yang memindahkannya ke Penjara Hasharon. Sesampainya di gerbang penjara, seorang tentara Israel menjambak rambutnya, dan seorang tentara wanita menampar wajahnya.

“Mereka sengaja mendorong saya sekuat tenaga dan menginjak kaki saya saat sedang menuruni tangga, lalu mereka menggeledah saya.  Saat pemeriksaan, saya dipukuli dan diberi segelas air. Salah seorang tentara wanita menyuruh saya keluar saat saya hampir telanjang, tetapi saya menolak, jadi dia merobek mantel saya. Saya ingin mengancingkan mantel saya. Jadi dia menghentikan saya, lalu mereka memasukkan saya ke sel bersama tahanan perempuan lainnya yang tidak memiliki kebutuhan hidup minimum,” ujar Zainab seperti dilansir Middle East Monitor, Senin (11/12/2023).

“Penjaga perempuan masuk dan memukuli kami. Dia menampar saya dan memukul seluruh tubuh saya dengan tinjunya. Saya menerima pukulan keras di perut saya hingga saya merasa tidak bisa bernapas lagi.  Mereka juga mengencangkan borgol di tangan saya, hingga tangan saya bengkak,” lanjut Zainab.

Kemudian, Zainab dipindahkan ke Penjara Damon yang terkenal kejam dan diizinkan mengunjungi klinik. Di klinik itu, Zainab memberi tahu tim medis bahwa dia telah menderita kanker sejak 2009 dan memerlukan pemeriksaan.

Zainab yang merupakan ibu dari lima anak, dijadwalkan hadir di pengadilan pekan ini. Dua anak Zainab berada dalam tahanan Israel. Diperkirakan 55 tahanan perempuan Palestina ditahan di Penjara Damon, termasuk dua perempuan hamil dan 15 perempuan asal Gaza.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button