Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi terkait pernyataan sebelumnya yang menyebutkan Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Elvina Naibaho lolos ke Olimpiade Paris 2024 melalui jalur wild card.
Sekretaris Jenderal KOI, Wijaya Noeradi, mengoreksi bahwa kedua pelari tersebut tidak mendapatkan wild card. Sebaliknya, mereka berpotensi lolos melalui skema universality places yang diberlakukan oleh federasi olahraga internasional.
Dalam sesi media gathering yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024), Wijaya menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi.
“Kami menerima informasi dari IOC bahwa terdapat potensi bagi satu dari dua atlet atletik kita untuk menggunakan kuota universality place, bukan wild card,” ujar Wijaya.
Universality places adalah kuota yang diberikan kepada atlet dari negara-negara dengan partisipasi Olimpiade yang terbatas, memungkinkan mereka tampil di Olimpiade tanpa melalui jalur kualifikasi reguler.
Untuk Olimpiade Paris 2024, hanya tersedia satu kuota universality place yang dapat dimanfaatkan oleh atlet atletik Indonesia, baik untuk kategori putra maupun putri.
“Di edisi sebelumnya, seperti di Tokyo 2020, federasi internasional memperbolehkan kuota universality untuk satu atlet putra dan satu atlet putri dari setiap negara di beberapa cabang olahraga.
Namun, untuk Paris 2024, hanya ada satu kuota yang tersedia untuk atletik, dan itu akan diberikan kepada atlet terbaik antara putra atau putri,” tambah Wijaya.
Hingga saat ini, tujuh atlet Indonesia telah mengamankan tempat mereka di Olimpiade Paris 2024, meliputi atlet panahan, senam artistik, menembak, panjat tebing, dan selancar.
KOI berharap klarifikasi ini dapat menjernihkan kesalahpahaman seputar kualifikasi atlet Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024 dan memfokuskan dukungan kepada atlet yang sedang berjuang meraih kualifikasi.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)