Market

KTNA Indramayu Tak Mempermasalahkan Kebijakan Impor Beras, Asal…

Kontak Tani Nelayan Andalan atau KTNA Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tak mempermasalahkan pemerintah melakukan impor beras, asalkan tidak berbarengan dengan panen raya. Sebab jika bersamaan dengan panen raya akan mempengaruhi harga.

“Kalau sekarang impor beras itu tidak menjadi masalah, karena memang baru masuk masa tanam,” kata Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu Sutatang di Indramayu, Jumat (16/12/2022).

Sutatang mengatakan keputusan pemerintah untuk mengimpor beras sudah tepat. Sebab banyak daerah saat ini baru masuk masa tanam sehingga sulit mendapatkan beras dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Namun, lanjut Sutatang, pemerintah juga harus bijak, ketika masuk masa panen raya di bulan Maret atau April. Pada masa tersebut dia berharap pemerintah tidak melakukan impor beras karena akan berpengaruh terhadap harga di pasaran.

Menurutnya, di Kabupaten Indramayu saat ini masih tersimpan banyak gabah di gudang warga, karena mereka mengincar harga tinggi. Bahkan per desa bisa menyimpan gabah mencapai 50 ton, sedangkan di Indramayu terdapat 300 desa.

“Jangan sampai ketika masuk masa panen raya pemerintah impor beras, karena bisa menjatuhkan harga di tingkat petani,” tuturnya.

Sutatang berharap, HPP gabah bisa naik, karena harga saat ini sangat rendah sehingga petani lebih memilih menjual berasnya ke para tengkulak dibandingkan ke pemerintah atau Bulog.

“Harga pembelian pemerintah sangat rendah, jadi kami lebih memilih menjual ke tengkulak, mengingat semua kebutuhan produksi terus merangkak naik,” kata Sutatang.

Sementara itu, Pimpinan Kantor Cabang Bulog Kabupaten Indramayu Dandy Arianto menyatakan pihaknya memiliki stok beras sebanyak 20 ribu ton. Sehingga stok itu cukup untuk kebutuhan pangan selama tiga bulan ke depan atau hingga Maret tahun 2023.

Selain itu lanjut Dandy, dengan banyaknya masyarakat Indramayu yang menjadi petani membuat stok beras di wilayah tersebut lebih panjang. Sebab petani memiliki kebiasaan menyimpan hasil panen mereka untuk dikonsumsi sendiri.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button