Hangout

Teknologi Baru Selamatkan Seorang Gadis dari Kanker Darah Tak Tersembuhkan

Seorang gadis belia Inggris penderita leukemia yang tampaknya tidak dapat disembuhkan, kini hidup bebas dari kanker setelah dokter menggunakan pengobatan eksperimental yang melibatkan rekayasa sel.

Alyssa, yang nama keluarganya masih dirahasiakan, didiagnosis menderita leukemia sel-T pada Mei 2021. Diagnosis datang setelah lama menderita penyakit, yang awalnya ia dan keluarganya yakini sebagai akibat serangan virus dan kelelahan.

Dokter-dokter di dua rumah sakit Inggris di Sheffield dan Leicester mencoba semua cara tradisional untuk mengobati leukemia Alyssa yang sangat agresif. Remaja tersebut menjalani kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang.

Setelah berbagai cara ditempuh dan tidak membuahkan hasil, dan setelah tubuh Alyssa kelelahan, tiba-tiba muncul tawaran dari Rumah Sakit Anak Great Ormond Street di London. Mereka menawarkan keluarganya untuk mencoba pengobatan eksperimental yang sedang dikembangkan.

Kesempatan itu tidak mereka sia-siakan. Dokter mengambil beberapa sel yang membentuk sistem kekebalan dari donor yang sehat dan mengadaptasi sel-sel itu untuk bekerja melawan kanker Alyssa.

Profesor Waseem Qasim, spesialis terapi sel dan gen di Great Ormond Street, bertanggung jawab atas perawatan Alyssa.

“Jika Anda berpikir tentang bagaimana supir pengiriman harus mencapai alamat tertentu di jalan tertentu, di kota, di negara, hari ini, mereka akan melakukannya dengan memasukkan kode pos ke satelit navigasi. Pada dasarnya itulah yang kami lakukan dengan teknologi baru ini. Kami mengirim enzim-enzim ke dalam sel-sel untuk bekerja pada kode pos yang sangat tepat,” jelasnya.

Enam bulan setelah perawatan itu, Alyssa dalam remisi dan kondisinya membaik. Para dokternya belum mau mengaku bahwa mereka telah berhasil menyembuhkan Alyssa, tetapi mereka pikir mereka mungkin telah membuat terobosan yang berpotensi mengatasi berbagai penyakit. Alyssa sendiri dinyatakan bebas dari kanker.

Alyssa dianggap sebagai pasien pertama di dunia yang dilaporkan telah menerima apa yang disebut dokter sebagai ‘terapi sel yang diedit’. Teknologi ini memungkinkan dokter menelusuri seluruh DNA sebuah sel dan memilih bagian yang sangat tepat yang perlu diubah.

Qasim memuji keberanian Alyssa mencoba pengobatan eksperimental itu, “Ia ingin membantu pasien lain yang mengalami kondisi yang sama. Dan keberanian melakukan itu, saya kira itu sangat luar biasa.”

Uji klinis untuk perawatan ini sedang berlangsung di Great Ormond Street. Tim dokter di sana berencana merekrut hingga sepuluh pasien leukemia sel-T untuk mencobanya. Agar memenuhi syarat untuk uji coba, pasien harus sudah menempuh semua pengobatan konvensional.

Jika pengobatan eksperimental ini berhasil, di masa depan mungkin akan ditawarkan kepada anak-anak penderita lebih dini, ketika mereka tidak terlalu sakit.

Teknologi ini diharapkan dapat digunakan pada jenis leukemia lainnya. [Associated Press]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button