Market

Melalui Gernas BBI, Pemerintah Dorong IKM Menjadi Basis Perekonomian Rakyat

Senin, 20 Jun 2022 – 19:56 WIB

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Maret 2020, efektif mendorong bertumbuhnya industri kecil dan menengah (IKM) di Tanah Air.

“Sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden, saat itu, bagaimana kita mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) menjadi basis perekonomian rakyat di tengah pandemi,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Dirjen IKMA Kemenperin), Reni Yanita dalam diskusi daring Forum Merdeka Barat 9 bertema BBI, Jurus Kunci Bangkitkan Gairah IKM, di Jakarta, Senin (20/6/202222).

Dia bilang, kampanye Gernas BBI akan digelar di 12 provinsi. Untuk bulan ini, akan digelar di Lampung melalui ‘Lagawi Fest’ bersama Kementerian Perindustrian (Kemenperin) selaku campaign manager. Gernas BBI dituntut tidak hanya sekedar menciptakan produk, namun juga bagaimana produk bisa disajikan secara berbeda.

Artinya, kata dia, produk IKM bisa disajikan secara digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas. “Dengan adanya tuntutan tersebut, Gernas BBI ini ditargetkan akan meningkatnya IKM atau UMKM yang onboarding. Jadi dari target 11,7 juta nanti menjadi 30 juta di tahun 2023,” ujarnya.

Dia bilang, Kemenperin, menargetkan adanya peningkatan jumlah belanja serta konsumen terhadap produk artisan melalui Gernas BBI ini. Dalam rangka mencapai produk tersebut, kata Reni, pihaknya akan terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para IKM untuk meningkatkan product value.

“Terakhir adalah bagaimana kita mendorong partisipasi Pemda dan juga top brand yang ada. Supaya sama-sama kita mengolah potensi sumber daya alam yang ada ini, plus juga IKM yang ada untuk meningkatkan nilai tambah produk secara online,” ujarnya.

Reni menuturkan, Kemenperin melalui Ditjen IKMA, sudah melaksanakan program e-smart sejak 2017. Program ini secara khusus mengenalkan IKM dengan digitalisasi baik dari segi pemasarannya maupun pembukuan. “Saat ini IKM yang sudah masuk ke literasi digital mencapai 22,515 IKM dan yang sudah on boarding sekitar 14,125 IKM dengan menggandeng sejumlah marketplace yang ada,” paparnya.

Ditanya terkait kampanye Gernas BBI melalui ‘Lagawi Fest’, Reni mengatakan, Lampung merupakan pintu masuk bagian selatan Pulau Sumatera. Selain itu, potensi sumber daya alam (SDA) serta industri manufaktur di Lampung, terbukti meningkat tajam.

“Jadi kami, melalui Gernas BBI Lagawi Fest ini mencoba menggerakan wirausaha baru di Lampung untuk mengembangkan inovasi terhadap produk yang dihasilkan untuk lebih mengenalkan dengan masuk di berbagai marketplace,” tukasnya.

Asisten Perekonomian & Pembangunan Pemprov Lampung Kusnadi mengatakan, Pemprov Lampung telah melakukan 9 bentuk kegiatan dalam mengimplementasikan arahan Presiden Jokowi. Dalam rangka mendukung pertumbuhan IKM di Lampung.

“Jadi sesuai arahan Presiden, kita diwajibkan untuk mendukung pertumbuhan IKM di Provinsi Lampung, kita terus melakukan kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan sampai pembinaan dan implementasinya,” kata Kusnadi.

Adapun kegiatan-kegiatan itu, Kusnadi menyebutkan, mulai dari perencanaan, pembinaan hingga implementasinya. Dari segi perencanaan, Pemda Lampung membuat regulasi dan aturan terkait pengelolaan sumber daya alam. “Kita juga membimbing, menginformasikan kepada kawan-kawan IKM untuk berproduksi secara ramah lingkungan dengan prinsip Industri hijau,” tuturnya.

Selain itu, Pemprov Lampung juga memperluas pasar bagi para IKM untuk memasarkan produknya, baik secara offline maupun online. Pemprov Lampung juga mendirikan galeri Sikam untuk memamerkan produk-produk IKM kepada khalayak ramai dengan menyasar para aktivis internet.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button