Market

Jokowi Pilih Amran Jadi Mentan, Ekonom Pesimistis Masalah Beras Terselesaikan

Ekonom muda Bhima Yudhistira mengkritisi keputusan Presiden Jokowi memilih Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan), menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang berkasus. Sosok ini sangat rajin mengimpor beras.

Kepada Inilah.com, Jakarta, Kamis (26/10./2023), Bhima membeberkan sejumlah catatan kritisnya. “Pemilihan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman sangat disayangkan. Selama Amran menjabat sebagai Menteri Pertanian periode 2014-2019 terdapat banyak permasalahan yang sulit dilupakan,” kata Bhima.

Pada 2018, impor beras tercatat 2,2 juta ton, jauh di atas tahun sebelumnya sebanyak 305 ribu ton. Kenaikan impor beras yang cukup tajam jelang Pemilu 2019 ini, menimbulkan pertanyaan terkait program kemandirian pangan pemerintah. Bisa jadi erat kaitannya dengan rente di sektor pangan.

Kala itu, lanjut Bhima, Kementerian Pertanian (Kementan) selalu berkilah bahwa impor beras hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen premium. “Kami khawatir posisi Menteri Pertanian yang baru (Amran Sulaiman), akan mengulangi masalah yang sama,” tuturnya.

Selain masalah impor beras, kata dia, terjadi lonjakan impor gula sejak Amran menjabat Menteri Pertanian di era pemerintahan Jokowi yang pertama. Impor gula menyentuh 4,6 juta ton senilai US$1,7 juta. Bukan angka yang kecil. “Apakah ada perubahan gaya Menteri Pertanian soal pengendalian impor gula? Ini masih dipertanyakan,” tuturnya.

Saat Amran menjabat Mentan, lanjut Bhima, masalah pendataan di Kementan, cukup buruk. Ada ego untuk memiliki data produksi pertanian masing-masing, jadi tidak akur antar kementerian dan BPS.

Diharapkan masalah integrasi data bisa selesai dengan hadirnya Badan Pangan Nasional (Bapanas). Di mana, Kementan harus tunduk kepada data yang valid, tidak boleh mencari data sendiri untuk pembenaran kinerja program nya.

Sedangkan dari segi anggaran, lanjutnya, tidak bisa banyak berharap, masa jabatan Mentan yang efektif kurang dari setahun. Sementara anggaran Ketahanan Pangan disahkan dalam APBN 2024.

“Apa anggaran subsidi pupuk Rp26 triliun di 2024 bisa naik tajam? Hampir mustahil kendati masalah saat ini selain kekeringan adalah masalah distribusi pupuk,” tutur Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) itu.

Pada Rabu (25/10/2023), Presiden Jokowi melantik Amran sebagai Mentan. Alasan Jokowi, Amran sudah berpengalaman di bidang pertanian. Selain itu, Amran diyakini mudah beradaptasi dengan birokrasi di Kementan, karena pernah menjabat Mentan sejak 2014 hingga 2019.

“Dia sudah berpengalaman, jadi tidak perlu belajar lama. Pak Arman juga sudah tau Dirjennya siapa-siapa saja dan tidak perlu belajar lagi,” ucap Jokowi usai menyerahkan bantuan beras dan sembako di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kota Padan, Sumatra Barat, Rabu (25/10/2023).

Jokowi menyatakan, tidak memilih orang baru karena alasan itu tadi, perlu waktu untuk adaptasi. Karena pernah memimpin Kementan. Jokowi yakin Amran bisa langsung bekerja. “Baru saja dilantik langsung kerja,” kata dia. 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button