KanalNews

Omicron Masuk Indonesia, Menko Luhut Ingin Karantina Jadi 14 Hari

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuka peluang penambahan masa karantina WNI dari luar negeri, sebelumnya 10 hari menjadi 14 hari. Varian baru COVID-19 yakni Omicron sudah masuk Indonesia.

“Pemerintah sangat mempertimbangkan untuk meningkatkan masa karantina menjadi 14 hari jika penyebaran varian Omicron semakin meluas. Jadi saya mohon kita semua menahan diri, kita tidak ingin mengulangi masa yang begitu mencekam pada Juli tahun ini,” kata Menko Luhut dalam konferensi pers PPKM secara daring di Jakarta, Senin (20/12/2021).

Koordinator PPKM Jawa-Bali ini, mengatakan pemerintah mulai melihat peningkatan kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dari berbagai negara di beberapa pintu masuk Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk kedatangan menuju Indonesia baik udara, darat maupun laut. “Kita juga terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri yang tidak esensial. Saya ulangi, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri karena begitu parahnya keadaan sekarang mengenai Omicron di seluruh dunia,” tegas Menko Luhut.

Untuk mengantisipasi melonjaknya PPLN yang tiba di Indonesia, pemerintah juga akan kembali menyiapkan tempat-tempat atau wisma karantina baru untuk menjaga agar kondisi kepulangan mereka tetap kondusif dan sesuai protokol yang ada. “Pemerintah juga sedang menyiapkan, Kepala BNPB, sedang menyiapkan kesiapan Bandara Juanda Surabaya sebagai pintu masuk baru bagi PPLN yang akan pulang ke Tanah Air,” kata Menko Luhut.

Menko Luhut memastikan, kasus COVID-19 di Indonesia, masih berada di level rendah, setelah ditemukannya kasus pertama Omicron di Indonesia. Per Senin (20/12/2021), Indonesia telah melewati 157 hari, sejak puncak kasus varian Delta. Angka penularan juga menunjukkan terkendalinya pandemi COVID-19. Selain itu, kasus aktif dan perawatan di rumah sakit di Jawa dan Bali, trennya menurun. Tidak hanya itu, cakupan vaksinasi umum dan lansia di Jawa-Bali terus meningkat.

Namun, pemerintah juga terus mendorong beberapa daerah di Jawa Bali yang tingkat vaksinasi COVID-19 dosis ke-1-nya masih di bawah 50 persen. “Meski kasus terkendali pada tingkat rendah, pemerintah akan terus memantau secara ketat perkembangan kasus, terutama mengantisipasi lonjakan karena varian Omicron. Pemerintah tetap akan menggunakan PPKM level sebagai basis pengetatan kegiatan masyarakat,” tutup Menko Luhut.

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button