Ototekno

Pakar TI Tekankan Urgensi Reformasi Keamanan Siber dalam Debat Capres 2024


Tak lama lagi, para calon presiden akan menjalani debat ketiga, isu keamanan siber mendapatkan sorotan khusus dari para pakar teknologi informasi. Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menegaskan pentingnya Indonesia untuk memperbaharui dan meningkatkan sistem keamanan siber, terutama dalam menghadapi perang siber dan tantangan digital yang semakin kompleks.

“Kita harus menyadari bahwa ancaman, tantangan, dan gangguan saat ini tidak hanya terbatas pada ranah fisik. Perang siber dan keamanan siber menjadi aspek kritis yang harus kita hadapi dengan serius,” ujar Heru kepada inilah.com, Kamis (4/1/2024). 

“Indonesia masih tergolong lambat dalam mengadaptasi pendekatan keamanan siber, dengan fokus yang masih cenderung pada aspek fisik,” sambungnya.

Lebih lanjut, Heru menyampaikan perlunya Indonesia untuk meningkatkan teknologi dan memperbaharui sistem keamanan siber, termasuk mempertimbangkan pembentukan Tentara Siber. Hal ini menjadi krusial mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kejahatan siber tertinggi di dunia.

Sementara itu, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persada, menyerukan para calon presiden dan wakil presiden untuk memprioritaskan isu keamanan siber. 

“Pemimpin masa depan yang diharapkan dimiliki oleh Indonesia adalah seorang yang betul-betul memiliki awareness tinggi terhadap faktor keamanan siber,” kata Pratama.

Menurut Pratama, telah terjadi pergeseran metode peperangan ke ranah dunia maya atau cyber warfare, dengan potensi kerusakan yang tidak dapat dianggap remeh. 

“Kehancuran yang diakibatkan oleh serangan siber dapat mempengaruhi pertahanan, keamanan, dan bahkan posisi geopolitik Indonesia di mata dunia,” ucapnya.

Isu keamanan siber ini akan menjadi salah satu topik utama dalam sesi ketiga debat Pemilihan Presiden 2024 yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 7 Januari 2024. 

Ketiga kandidat capres, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, akan berpartisipasi dalam debat yang mengangkat tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.

Kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan keamanan siber di era digital menjadi salah satu isu krusial yang menanti kebijakan pemimpin baru pascapemilu. Para calon pemimpin diharapkan dapat memperkuat sistem keamanan siber nasional, mengintegrasikan lembaga-lembaga terkait, serta meningkatkan kapasitas SDM di bidang ini untuk mengantisipasi dan menanggapi berbagai ancaman siber yang semakin kompleks.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button