Market

Sempat Tertekan, FORU Akhirnya Catatkan Kinerja Positif di 2021

Sempat Tertekan, FORU Akhirnya Catat Kinerja Positif di 2021

Emiten PT Fortune Indonesia Tbk atau FORU masuk ke zona positif kinerja keuangan setelah melalui tekanan usaha selama beberapa tahun terakhir.

Mengutip dari keterangan resmi perusahaan, Senin (18/7/2022), dalam Laporan Keuangan tahun buku 2021, tercatat peningkatan yang signifikan pada laba neto atau laba bersih tahun berjalan (net income).

Persero mencatatkan net income Rp1,509 miliar pada tahun buku 2022. Angka ini melonjak dari rugi neto Rp24,450 miliar di tahun sebelumnya. Keuntungan dibukukan perseroan dari total pendapatan usaha Rp47,065 miliar. Angka tersebut meningkat 11,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Chief Executive Officer FORU Ratna Puspitasari mengatakan, capaian positif perseroan berkat langkah efisiensi dan peningkatan kinerja usaha yang perseroan lakukan dalam beberapa tahun terakhir. Secara umum perseroan telah mencapai target kinerja di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya kondusif.

“Tahun 2021 adalah tahun turning-back bagi kita semua. Walaupun kondisi perekonomian mulai menunjukkan pemulihan dan masyarakat sudah mulai dapat beradaptasi dengan baik di tengah masa pandemi. Proses talent upgrade dan penjualan produk yang menjadi progressive solution bagi klien memperlihatkan hasil yang cukup memuaskan,” jelas Ratna.

Wanita yang akrab dengan panggilan Sasa ini menjelaskan FORU masih fokus atas pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di beberapa tahun terakhir. Menurutnya, dalam industri kreatif, kompetensi dan kreativitias selalu menjadi ujung tombak kinerja Perseroan.

FORU Susun Langkah Strategis di Masa Pandemi

Karena itu, seiring dengan kemajuan di bidang digital yang mendorong model bisnis klien dari berbagai industri menjadi lebih dinamis, FORU merasa perlu memastikan bahwa model usahanya bisa mengimbangi dinamika bisnis klien.

“Ekosistem dunia usaha yang makin dinamis membuat agency mau tidak mau harus selalu menjadi pionir. FORU menjadikan barometer pendekatan produk yang baru dan cepat dalam menjawab kebutuhan komunikasi klien sebagai DNA perseroan. Seluruh SDM perseroan akan terus berkembang dan mengikuti perkembangan konsumen di zaman now ini,” jelas Sasa.

Perbaikan kinerja keuangan FORU juga terlihat dari makin ringannya liabilitas total perusahaan. Liabilitas FORU pada 2021 tercatat Rp6,132 miliar, turun tajam dari Rp9,6 miliar di 2020 dan Rp26,545 miliar di 2019 lalu.

Sementara itu, Komisaris Utama FORU Abed Nego menjelaskan, hasil positif ini merupakan buah keberhasilan upaya perseroan dalam merumuskan langkah terbaik untuk meningkatkan kinerja Perseroan di tengah masa perlambatan bisnis akibat pandemi.

Sebab selama masa pandemi, industri kreatif dituntut untuk strategis dan taktis dalam menghadapi tantangan usaha di tengah ketidakpastian selama COVID-19.

“Namun kami bersyukur kondisi perekonomian relatif mulai pulih. Hal ini terlihat dari mobilitas masyarakat yang mulai aktif, serta konsumsi dan daya beli yang terus membaik,” kata Abed.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button