Terkait bocornya beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), berukuran 5 kilogram yang dijual mahal melalui e-commerce, bikin geregetan Dirut Perum Bulog, Budi Waseso .
Selanjutnya, Buwas, sapaan akrab bos Perum Bulog itu, akan menghubungi Shopee sebagai aplikator e-commerce yang memfasilitasi perdagangan beras SPHP itu. Diharapkan, Shopee segera menarik atau menutup akun-akun yang menjual beras SPHP.
“Kita pasti komunikasikan lagi (e-commerce). Biar bisa (ditarik),” kata Buwas di Jakarta Timur, dikutip Sabtu (9/9/2023).
Baca Juga:
Harga Beras di Lumbung Padi Nasional Naiknya Ugal-ugalan
Dia mengatakan, Perum Bulog akan meminta bantuan ke Satgas Pangan untuk menulusuri pedagang-pedagang yang menjual beras SPHP secara online. “Nanti ada dari satgas pangan. Kalau ada penyimpangan gitu akan ditelusuri,” kata pria yang akrab disapa Buwas itu.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan agar bisa menyampaikan persoalan itu langsung ke e-commerce.
Sebab menurut Arief, kementerian yang membidangi transaksi penjualan online ada di Kementerian Perdagangan. “Nanti kita take down. Saya akan bicara dengan Menteri Perdagangan,” ujar Arief.
Baca Juga:
Keterlaluan, Beras SPHP Dijual Lewat E-Commerce, Dirut Bulog Marah Besar
Arief menambahkan beras SPHP yang dibanderol Rp 54.500 itu masih difokuskan untuk dijual ke toko ritel bukan di pasar online.
Selain itu penjualan beras SPHP di toko ritel juga dibatasi 2-3 pieces per orang. “Biar semuanya kedapatan kan. Kalau enggak dibatasi ya susah nanti,” ungkap Arief.
Berdasarkan penelusuran, sejumlah akun di platform Shopee, menjual beras SPHP. Misalnya, akun SCP.net di Kota Depok, Jawa Barat, menjual beras SPHP berukuran 5kilogram seharga Rp65.000.
Ada pula akun kang.durian, menyediakan beras SPHP dengan banderol Rp65.000.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)