News

KPU Minta Moderator Debat Klarifikasi Pertanyaan Singkatan


Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah meminta Liaison Officer (LO) tim pasangan calon (paslon) untuk memberitahu ke paslon kandidat pilpres untuk tak menggunakan akronim saat gelaran debat mendatang.

Namun, Anggota KPU RI, August Mellaz mengatakan pihaknya juga memiliki opsi lain jika nantinya para paslon tetap masih menggunakan istilah singkatan saat debat.

“Mau tidak mau tugasnya LO dari paslon untuk briefing kepada capres ataupun cawapres pada saat debat agar singkatan itu bisa dipanjangkan. Kalau misalnya itu terjadi, tetap pada akhirnya ruang geraknya kita sepakati moderator akan ambil peran itu,” kata Mellaz kepada awak media di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).

Ia melanjutkan nantinya moderator akan meluruskan istilah singkatan tersebut tanpa memotong durasi waktu menjawab atau menanggapi dari masing-masing paslon.

“Yang jelas diupayakan untuk pertanyaan semacam itu tidak muncul, bahkan teman-teman bisa perhatikan di debat pertama atau kedua ada juga istilah-istilah yang sebenarnya singkatan, tapi pada saat pertanyaan itu disusun oleh tim panelis itu semuanya dalam bentuk kepanjangan,” jelas Mellaz.

Sebelumnya, dalam debat kedua yang diperuntukkan bagi cawapres Jumat pekan lalu, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka melontarkan singkatan dan istilah asing. Langkah ini diduga untuk menjatuhkan dua cawapres yang menjadi lawan debatnya yaitu Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

Salah satu singkatan itu adalah SGIE atau State of the Global Islamic Economy (SGIE). Gibran menanyakan istilah SGIE ini kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar. Namun, tidak mendapat jawaban dari Muhaimin.

Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Prabowo-Mahfud MD, Andi Widjajanto membela Cak Imin. Menurut Andi, moderator debat seharusnya meminta Gibran selaku pihak yang bertanya untuk menjelaskan singkatan tersebut.

Tujuannya agar waktu yang diberikan saat debat tidak terbuang percuma. Selain itu, agar publik yang menyaksikan debat dapat memahami substansi pertanyaan tersebut.
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button