Market

Tangan Hampa Jokowi Minta AS Danai Suntik Mati PLTU Sebesar Rp300 Triliun

Salah satu agenda Presiden Jokowi bertemu Presiden AS, Joe Biden adalah menagih dana program transisi energi atau Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar US$20 miliar. Atau setara Rp300 triliun (kurs Rp15.000/US$).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung Putih, Washington DC pada Senin (13/11/2023), Presiden Jokowi sempat menyinggung program JETP yang dijanjikan AS.

Mungkin anda suka

Jokowi pun menyampaikan up date program transisi energi dari fosil ke energi ramah lingkungan. Termasuk rencana early retirement atau pensiun dini sejumlah PLTU.

Serta pengembangan pembangkit listrik yang berumberkan energi baru terbarukan (EBT).  Namun, untuk mewujudkan transisi energi ini, bukan perkara mudah dan tidak murah.

“Presiden menyampaikan agar Amerika Serikat dapat mendukung upaya mempercepat transisi energi di Indonesia. Termasuk program early retirement atau pensiun dini PLTU dan pengembangan jaringan transmisi serta distribusi kelistrikan Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/11/2023).

Sayangnya, janji AS bukannya ditepati. Namun malah ditutupi dengan janji lagi. Rencana dana JETP kapan cair, tetap saja menjadi misteri. Alhasi, Jokowi pun pulang ke Indonesia dengan tangan hampa.

Mengingatkan saja, kelompok negara maju yang tergabung G7, yakni AS, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, dan Jepang, menjanjikan bantuan dana US$20 miliar yang dikemas inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP).

Hal itu disampaikan pemerintah AS di sela KTT G20 yang digelar di Bali pada 15-16 November 2022. Program transisi energi ini, dipimpin AS dan Jepang.

Selanjutnya, kedua negara ini bertindak sebagai pemimpin negosiasi dengan kelompok mitra internasional, termasuk Indonesia yang berkomitmen dengan pencapaian target net zero emission.

Sejatinya, bukan hanya Jokowi yang berjuang habis-habisan untuk memperjuangkan JETP. Menko Kemaritiman dan Invstasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan paling rajin menagih janji itu.

Sementara di Indonesia, program transisi energi terus saja didengungkan hingga gaduhnya bukan main. Muncul rencana pensiun dini dua PLTU di tahap awal. Yakni, PLTU Pelabuhan ratu, Sukabumi, dan PLTU Cirebon-1.

Untuk PLTU Pelabuhan Ratu yang seharusnya pensiun pada 2042, dipercepat menjadi 2037. Biaya untuk pensiun dini PLTU berkapasitas 969 megawatt (MW) ini, diperkirakan US$870 juta atau setara Rp13 triliun.

Sedangkan PLTU Cirebon-1 yang menerangi kawasan Jawa, Madura, dan Bali rencana pensiun dini pada 2037. Biayanya US$300 juta, setara Rp4,5 triliun.  

Untuk suntik mati keduanya, dana yang diperlukan sudah mencapai Rp17,5 triliun. Belum lagi untuk membangun 400 proyek transisi energi Indonesia yang angkanya pastilah besar. Berharap dari duit JETP, sampai kapan? 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button