News

Muhammadiyah Berkomitmen Menciptakan Generasi Islam Berkemajuan

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengundang seluruh anggota Unsur Pembantu Pimpinan (UPP) atau disebut Majelis, Lembaga, dan Biro tingkat pusat periode 2022-2027 untuk konsolidasi peneguhan visi dan komitmen di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sabtu (18/3/2023) siang.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan Muhammadiyah saat ini semakin inklusif. Banyak tokoh dan figur publik terlibat menjadi pengurus baru. Tercatat, anggota majelis, lembaga dan biro periode 2022-2027 berjumlah sebanyak 1320 anggota.

“Di kepengurusan PP Muhammadiyah yang baru ini, Muhammadiyah meneguhkan komitmen baru untuk memperkuat gerakan Islam Berkemajuan. Yakni mencetak generasi Islam yang Unggul dan Berkemajuan,” ujar Haedar.

Merujuk hasil Muktamar 2022 lalu, lanjut Haedar, Muhammadiyah menghasilkan Risalah Islam Berkemajuan. Ini merupakan sumbangsih Muhammadiyah untuk memperkuat perjuangan umat dan bangsa.

“Risalah ini bukan pikiran baru, tetapi direlevansikan dengan konteks kehidupan umat dan bangsa saat ini,” tutur dia.

Sebelumnya, PP Muhammadiyah juga telah menggelar acara serupa pada Ahad (12/3/2023) di Kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta.

Pada acara ini dilaksanakan penyerahan Surat Keputusan pengangkatan anggota pimpinan kepada Ketua Majelis, Lembaga dan Biro level pusat oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir kepada ketua majelis, lembaga dan biro.

Dalam amanatnya, Haedar mengungkapkan bahwa kegiatan konsolidasi ini dibagi menjadi dua mengingat banyaknya anggota majelis, lembaga dan biro periode 2022-2027 berjumlah 1320 anggota.

“Ini sebagai wujud komitmen sebagai persyarikatan kita. Sungguh menjadi anggota pimpinan majelis, lembaga dari pusat sampai bawah tidaklah mudah,” ucapnya.

Unit Pembantu Pimpinan (UPP) merupakan mandat dari amanat muktamar. Sebab 13 Ketua PP Muhammadiyah dan enam anggota tambahan, kata Haedar, tidak bisa menjalankan besarnya roda organisasi Muhammadiyah, maka UPP diharapkan bisa membantu menjalankan program yang telah dicanangkan dalam muktamar.

“Muhammadiyah telah membentuk kita untuk memiliki komitmen dalam memajukan. Inilah yang kemudian menjadi habitus kita dalam Bermuhammadiyah,” ucap Haedar.

Haedar menyebut, Muhammadiyah akan memberi kekuatan pada gerakan Islam ini untuk berkiprah dan berperan secara signifikan dalam dinamika kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.

Muhammadiyah jika terlalu sibuk menanggapi situasi aktual tanpa berbuat dan memperkuat diri, maka akan kehabisan energi positif untuk kemajuan dirinya, sehingga pada akhirnya tidak akan berperan memberikan solusi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button