News

Tanpa Diperintah, Chuck Inisiatif Serahkan DVR CCTV ke Polres Jaksel

Rupanya penyerahan DVR CCTV ke pihak Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) bukan atas perintah Ferdy Sambo, melainkan inisiatif Chuck Putranto.

Mantan Koordinator Staf Pribadi Pimpinan (Korspripim) ini mengaku sempat dimarahi oleh Sambo, lantaran telah bertindak sendiri tanpa menunggu perintah, ihwal penyerahan DVR CCTV.

“Saya belum pernah buka (DVR CCTV-nya) ada di dalam plastik. Tidak ada perintah Pak Ferdy Sambo, tapi inisiatif saya,” kata Chuck saat dicecar majelis hakim dalam sidang lanjutan, di PN Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022).

Terdakwa obstruction of justice ini menjelaskan, DVR CCTV tersebut ia serangkan kepada Rifaizal Samual dan Arsyad. “Di situ (Mapolres Jaksel) ada Samual dan Arsyad, setelah Arif Rahman ke Polres, Samual bertanya CCTV ditanya ke Arif Rahman. Dan saya katakan bahwa CCTV ada di saya,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, penyerahan tersebut tidak disertai tanda terima maupun berita acara penyerahan. Chuck pun mengaku tahu bahwa isi dalam DVR CCTV tersebut adalah bagian dari alat bukti perkara pembunuhan Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

“Tidak dibuat (tanda terima penyerahan), barang terkait peristiwa (8/7/2022). Saya tidak tahu, tidak dibuatkan berita acara penyerahan. Tidak ada,” jelasnya.

Selain urusan DVR CCTV, selama berada di Polres Jaksel Chuck juga sempat meminta para penyidik untuk menyatukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Putri Candrawathi, cegah potensi tersebernya BAP tersebut.

“Kepada penyidik, saya minta tolong BAP Ibu PC dibuat satu folder karena takut tersebar, saat itu ibu PC yang kita sampaikan. Samual itu bertanya DVR CCTV dimana ya bang. Saya katakan CCTV ada di saya, yang saya kira saat itu memang CCTV yang ada di saya,” imbuhnya.

Setelah semua urusan selesai, Chuck pun memutuskan untuk kembali pribadi Sambo di Jalan Saguling III Duren Tiga, Jakarta Selatan. Tetapi saat di perjalanan, ia mendapat telepon dari Rifaizal Samual yang meminta kata sandi dari DVR CCTV.

“Setelah itu kami kembali Saguling, saya belum ada perintah meninggalkan Saguling. Saya tidak tahu. Sekitar pada saat perjalanan kembali, Samual menelpon, ini password-nya apa bang? Saya jawab kalau tak pernah membuka, saya tidak tahu. Saya sampaikan, cari teknisi saja,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button