Hangout

Tasyka Namya Senang Adu Akting Bareng Idolanya Rifnu Wikana dalam Film Di Ambang Kematian

Pemain film sekaligus aktris cantik Tasyka Namya mengungkapkan alasan dirinya berani mengambil peran Nadia besar dalam film Di Ambang Kematian garapan sineas Azhar Kinoi Lubis.

Dalam kesempatan press screening yang bekerja sama dengan Inilah.com di Epicentrum Walk, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (22/9/2023), Tasya mengaku sosok Teuku Rifnu Kana menjadi sosok yang diidolakannya.

Mungkin anda suka

Karena hal itu pula, ia merasa tertantang dan bersemangat ketika didapuk sebagai pemeran utama dalam film bergenre horor tersebut.

“Yang paling menyenangkan lagi aku fans sama bapak dulu (Rifnu Wikana). Akhirnya ngerasain syuting sama bapak, ngerasain energinya juga, itu lah kenapa aku senang dengan peran ini,” ungkap Tasya.

Taskya juga mengingat salah satu momen tidak terlupakan saat bermain bersama Rifnu Wikana yang notabene di film sebagai ayahnya. Momen itu terjadi tepat di penghujung film saat keduanya beradegan di meja makan.

“Adegan di meja makan itu memorable banget,” ucap Tasya yang tampak sesegukan menceritakan momen tersebut.

Sosok aktris berusia 29 tahun sejatinya tak menampik peran Nadia besar yang ia mainkan dalam film tak bisa dianggap mudah. Apalagi, kata dia, Nadia besar punya sisi psikologi yang terganggu lantaran keluarganya terjebak dalam praktik ilmu hitam.

Namun beruntung, film garapan MVP Pictures ini dibintangi oleh pemain film terbaik.

“Sejujurnya pas aku baca karakater Nadia sendiri se-deg-degan itu, karena dia punya perjalanan yang sangat tidak mudah dengan layer emosi yang diombang-ambing, tapi pas dengar cast-nya, merasa aman aja, aku aman,” terang dia.

Ia mengakui, film Di Ambang Kematian sebagai salah satu film yang kerap membuatnya mual, pusing hingga terus deh-degan selama proses syuting. 

“Beruntung aku dapat menikmatinya dengan senang hati, diskusinya dengan pemain yang lain, sutradara juga enak,” tuturnya.

Di Ambang Kematian menceritakan tentang kisah hidup Nadia (Taskya Namya) yang di ambang mati, setelah mengetahui bahwa dirinya akan menjadi tumbal pesugihan yang dilakukan oleh ayahnya.

Dari hasil tumbal pesugihan tersebut pada tahun 2002, ibunya meninggal secara mengenaskan. Sepuluh tahun berikutnya, giliran Yoga sang kakak kandung Nadia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button