Kanal

Haji Syafruddin: Bonus Demografi Harus Disiapkan dengan Baik

Ketua ASFA Foundation, Komjen Pol (Purn) Dr. Syafruddin Kambo, bersama Rektor Universitas Darussalam Gontor Prof. Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi, memberikan pembekalan dan pengarahan kepada ratusan penerima beasiswa kader pesantren di Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor). Acara yang diadakan pada Rabu (26/9/2023) ini menyoroti urgensi persiapan bonus demografi Indonesia.

Haji Syafruddin menekankan pentingnya menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk memenuhi peran strategis dalam bangsa Indonesia di masa mendatang. Menurutnya, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh ASFA (Lazis ASFA) memiliki misi untuk ikut menyiapkan SDM berkualitas yang dapat bersaing di arena global.

Komitmen Lazis ASFA

“Lazis ASFA berkomitmen ikut serta membangun bangsa Indonesia melalui pembangunan dan penguatan lembaga pendidikan,” kata Haji Syafruddin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/9/2023).

post-cover

Ia menjelaskan bahwa beasiswa yang diberikan oleh Lazis ASFA adalah berbasis pada penguatan kelembagaan, sebuah langkah yang mendapat apresiasi dari Prof. Hamid Fahmi Zarkasyi.

Rektor UNIDA Gontor, Prof. Hamid Fahmi Zarkasyi, mengapresiasi peran Lazis ASFA yang telah bergerak nyata memberikan penguatan pada lembaga pendidikan. “Ada ratusan pesantren dan lembaga yang kadernya dibiayai oleh Lazis ASFA di UNIDA Gontor, ini menandakan keseriusan dalam pengembangan dan percepatan SDM,” tegas Prof. Hamid Fahmy.

Tantangan dan Peluang Bonus Demografi

post-cover

Dalam konteks nasional, bonus demografi merupakan suatu fenomena yang memiliki dua sisi; peluang dan tantangan. Peluangnya terletak pada jumlah penduduk produktif yang potensial, sementara tantangannya adalah bagaimana menyiapkan SDM yang kompeten dan berkualitas.

Para Kiai Pimpinan Pondok Pesantren

post-cover

Hadir dalam pertemuan tersebut para Kiai Pimpinan Pondok Pesantren dari berbagai daerah di Indonesia, menandakan pentingnya dan urgensi dari topik yang dibahas. Nama-nama besar seperti KH. Zulkifli Muhadli, KH. Sofwan Manaf, dan KH. Tata Taufiq, di antara lainnya, menjadi saksi betapa seriusnya diskusi dan upaya yang dilakukan untuk menyiapkan generasi muda Indonesia.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button