News

4 Cara (Metode) Memadamkan Api yang Benar! Wajib Tahu!

Terjadi sebuah kebakaran panel listrik di SMA Negeri 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kebakaran yang terjadi pada jam 9 pagi, dan ada satu petugas satpam sekolah bernama Cecep Kohar berusaha memadamkan api dengan menggunakan APAR.

Setelah berhasil memadamkan api, Cecep sempat terlihat berbincang dengan kepala sekolah dan staf lainnya. Tak lama setelah itu, Cecep terjatuh tidak sadarkan diri dengan posisi kepala membentur conblock.

Kepala sekolah bergegas membawa Cecep ke rumah sakit. Tapi sayang, sesampainya di sana, Cecep dinyatakan meninggal dunia karena diduga terlalu banyak menghirup asap.

Atas jasa dan keberaniannya, kini Cecep Kohar dinobatkan sebagai pahlawan bagi keluarga SMAN 6 Kebayoran Baru.

Metode Memadamkan Api yang Benar

Api yang terjadi di SMAN 6, Kebayoran Baru, terjadi akibat gesekan antar satu kabel dengan kabel lain yang memicu terjadinya kebakaran.

Jenis kebakaran yang satu ini bisa dipadamkan dengan menggunakan APAR berjenis karbondioksida atau APAR dry powder. 

Sangat tidak disarankan menggunakan air untuk memadamkan api yang timbul dari listrik. Alih-alih dapat menghentikan api, aksi ini hanya akan memperburuk keadaan dan berpotensi orang akan tersengat listrik melalui air yang bersifat konduktif.

Biar tidak melakukan pemadaman yang salah, berikut 4 cara memadamkan api yang harus diketahui semua orang:

1. Pendinginan (Cooling)

Memadamkan api dengan metode pendinginan
Memadamkan api dengan metode pendinginan (Photo: iStockPhoto)

Cara paling umum untuk memadamkan api adalah dengan mendinginkan dengan menggunakan air. Namun metode yang satu ini akan efektif untuk menyelesaikan masalah api yang muncul dari titik nyala tinggi.

Perlu diketahui, titik nyala merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan atau mencirikan bahaya kebakaran cairan.

Biasanya cairan dengan titik nyala kurang dari 60,5 atau 37,8 °C (140,9 atau 100,0 °F) dianggap mudah menyala. Sedangkan titik nyala di atas suhu tersebut dianggap mudah terbakar.

Sebagai contoh, titik nyala api dari bensin dianggap rendah karena memiliki titik nyala −43 °C (−45 °F). Jadi metode pendinginan tidak direkomendasikan untuk mengatasi masalah kebakaran yang timbul dari bensin.

Tapi jika kebakaran itu terjadi dari minyak sayur atau solar dengan nilai titik nyala di atas 37,8 °C, Anda bisa menggunakan metode ini untuk memadamkan api.

2. Penyelimutan (Smothering)

Cara memadamkan api dari tabung gas yang benar adalah smothering atau menggunakan APAR
Cara memadamkan api dari tabung gas yang benar adalah smothering atau menggunakan APAR (Photo: iStockPhoto)

Metode penyelimutan atau smothering dilakukan untuk memutus hubungan bahan bakar dengan oksigen atau udara yang diperlukan saat terjadinya proses pembakaran.

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi masalah kebakaran ini adalah menggunakan CO2 atau busa yang mampu menghentikan pasokan udara untuk kebakaran. 

Contoh paling umum kebakaran yang bisa menyebar dengan cepat melalui udara adalah kebakaran tabung gas.

Jangan pernah coba-coba menyiram tabung gas yang terbakar dengan air. Sebab cara ini akan memperburuk kondisi dan memicu kebakaran yang sulit dikendalikan.

Jadi ingat, cara yang paling efektif memadamkan api dari tabung gas adalah menaruh selimut atau karung basah di atasnya atau menyemprot api dengan APAR busa.

3. Memisahkan Bahan yang Mudah Terbakar (Starvation)

Metode starvation (Photo: Research Gate)
Metode starvation (Photo: Research Gate)

Tidak semua jenis kebakaran bisa diselesaikan dengan air atau menggunakan metode penyelimutan. Ada juga jenis kebakaran yang bisa dipadamkan dengan cara menghilangkan sumber bahan bakarnya.

Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti menghentikan aliran bahan bakar cair atau gas, menghilangkan bahan bakar padat di jalur api, atau membiarkan api menyala hingga seluruh bahan bakar habis.

Salah satu contoh kebakaran yang bisa menggunakan metode ini adalah kebakaran hutan, dimana para petugas harus menghilangkan bahan atau material yang berpotensi terbakar dan menyebar ke berbagai arah atau membuat sekat jika terjadi kebakaran di padang rumput.

4. Memutus Reaksi Rantai Kimia 

Memutus rantai reaksi rantai kimia
Memutus rantai reaksi rantai kimia (Photo:High Speed Training)

Proses terjadinya pembakaran ini berasal dari gabungan segitiga unsur api (oksigen, bahan bakar, dan sumber panas) yang menghasilkan gas-gas lain seperti H2S, NH3, HCN (sesuai dengan benda yang terbakar).

Cara terbaik untuk memadamkan api yang satu ini adalah memutus reaksi kimia di antara tiga unsur segitiga api itu, salah satu caranya adalah:

  1. Mengurangi atau menghapus suhu panas.
  2. Mengurangi bahan bakar
  3. Menghalangi jalur oksigen
  4. Menghambat api kimia

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button