Market

Kemenhub Terkendala Lahan untuk Pengembangan Pelabuhan Tanjung Nyato

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan pengembangan Pelabuhan Tanjung Nyato di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih terkendala lahan. Sebab hingga saat ini Kemenhub belum bisa menyelesaikan pelimpahan aset lahan seluas 2,8 hektare dari Pemkab Belitung.

“Saat ini sarana dan prasarana di Pelabuhan Tanjung Nyato kurang memadai untuk mengoptimalkan operasi dan layanan yang efektif dan efisien,” kata Kasubdit Sarana dan Prasarana TSFP Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Benny Nurdin Yusuf di Pangkalpinang, Rabu (9/11/2022).

Dia mengatakan selama ini permasalahan pengembangan pelabuhan masih terkendala pada pelimpahan aset lahan pelabuhan yakni dari Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung ke Kementerian Perhubungan. Sebab aset saat ini merupakan pinjam pakai kawasan hutan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor: 188.44/1279/dishut/2017 tanggal 23 November 2017 seluas 2,8 hektar.

“Dalam meningkatkan sarana dan prasarana pelabuhan ini, terlebih dahulu perlu dilakukan serah terima aset dari Dishub Kabupaten Belitung ke Kemenhub,” ujarnya.

Menurut dia, pengembangan pelabuhan ini tidak hanya pelimpahan aset lahan, tetapi juga fasilitas jaringan listrik belum menjangkau Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Nyato. Untuk itu, diminta dukungan pemerintah daerah untuk meminta kepada PLN agar segera memasang jaringan listriknya.

“Saat ini kebutuhan listrik di Pelabuhan Tanjung Nyato ini masih menggunakan genset, sehingga biaya operasional sangat tinggi. Diasumsikan apabila menggunakan genset selama 24 jam dengan BBM sebanyak 80 liter per hari dengan harga Rp10.000 maka diperlukan biaya operasi selama 30 hari sebesar Rp24.000.000,” katanya.

Selain itu, ketersediaan fasilitas air bersih pada saat ini belum memadai pada Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Nyato melihat hasil survei yaitu sambungan PDAM berjarak 2 kilo meter dari pelabuhan untuk keperluan air bersih.

“Saat ini keutuhan air di pelabuhan ini diangkut menggunakan kendaraan dengan biaya Rp150.000 untuk 1.000 liter,” ujarnya.

Dia berharap agar pemerintah daerah khusus Pemkab Belitung untuk mendukung perencanaan instalasi air atau mobilisasi pengangkutan air bersih ke pelabuhan, untuk mendukung peningkatan layanan pelabuhan di daerah ini,” kata Benny.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button