Market

Tiap Musim Tanam, Petani Berebut Pupuk Subsidi Bikin Cak Imin Prihatin

Bakal cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku percaya bakal terjadi krisis pangan, jika sumber daya manusia (SDM) sektor pertanian, tidak segera dibenahi.

Dikutip Senin (6/11/2023), Cak Imin mengatakan itu saat bertemu petani Klaten, Jawa Tengah. “Kita bisa krisis pangan bila pemerintah tidak memberi perhatian serius, karena saat ini ketertarikan generasi muda pada pertanian sudah bergeser ke industri,” kata Bacawapres yang mengusung tagline perubahan itu.

Cak Imin menegaskan, ada tiga masalah besar pertanian yakni ketersediaan pupuk, irigasi dan minimnya SDM pertanian. “Ini wilayah kebanggaan kita, penghasil beras bermutu, berkelas tinggi dan nikmat dikonsumsi. Sudah melegenda di Delanggu ini. Saya mendapat masukan positif, harapan-harapan positif, sekaligus kendala yang dihadapi,” kata Cak Imin.

Kata Cak Imin, secara umum, masa depan pertanian di Pulau Jawa,  masih sangat diharapkan. Namun, pemerintah perlu memberikan dukungan yang sistemik. Terutama menyangkut masalah klasik yang dihadapi petani, yakni ketersediaan pupuk.

Pemerintah, kata dia, perlu mengembangkan penggunaan pupuk organik. Namun itu bukan perkara mudah. Sebelum terwujud, maka produksi pupuk kimia haruslah bisa maksimal. Agar bisa dijangkau petani.

Selama ini, kata Cak Imin, petani punya kemampuan untuk membeli pupuk kimia. Apakah dengan subsidi ataupun tidak. Asalkan persediaan pupuknya mencukupi.

‘’Masalah pertama yang dihadapi adalah ketersediaan pupuk, kedua irigasi dan ketiga SDM pertanian yang mulai langka. Perlu insentif misalnya beasiswa, namun wajib kembali ke kampung untuk memajukan pertanian,’’ ujar dia.

Tahun ini, kapasitas produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) mencapai 13,9 juta ton. Terdiri dari pupuk urea sebanyak 8,8 juta ton, NPK 3,8 juta ton, dan pupuk jenis lain sebanyak 1,3 juta ton.

Sedangkan subsidi pupuk yang digelontorkan pemerintah pada 2023, sebanyak 7,85 juta ton. Terdiri dari urea 4,64 juta ton dan NPK 3,21 juta ton. Jauh di bawah kebutuhan pupuk nasional yang mencapai 23 juta ton. Alhasil, petani banyak yang menjerit kesulitan memperoleh pupuk saat musim tanam.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button